Rabu, 30 Oktober 2013

Iklim dan Arsitektur

       Iklim Dan Arsitektur Adalah Bagian Dari Sains Bangunan Iklim Dan Arsitektur Adalah Bagian Dari Sains Bangunan Dan Sains Arsitektur Sains Bangunan Adalah Ilmu Yang Mempelajari Hubungan Antara Manusia Dan Lingkungannya Bangunan Dan Shelter Dalam Hal Ini Berlaku Sebagai Perubah Modifier lingkungan luar (outdoor environment) menjadi lingkungan dalam (indoor environment) yang mempunyai atau memenuhi syarat habitasi dan penghunian bagi manusia.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:

  • iklim setempat 
  • lingkungan panas, suara dan penerangan
  • manusia dan cara habitasinya
  • sistem lay
  • out bangunan
  •  bentuk bangunan 
  • sistem konstruksi bangunan 
  •  pemilihan material bangunan 

Hubungan Iklim dengan Teori Evolusi dan Ekologi Arsitektur

Proses Terjadinya Bentuk
- Form Determinants

  • Function 
  • Context 
  • Structure 
- Form Resolution

  • material dan cara penggunaan 
  • metoda dan konstruksi
  • pertimbangan ekonomi dan sumber daya 
  • estetika

        Iklim dan arsitektur di Indonesia sangat dipengaruhi oleh matahari. Kondisi alam akibat pengaruh iklim tersebut direspon manusia dengan menciptakan lingkungan binaan. Iklim di Indonesia adalah tropik basah, karena kadar uap airnya (humidity) tinggi dengan dua musim.

          Pada daerah yang memiliki iklim tropik kering (humidity rendah), seperti daerah Arab, udara sangat panas. Penguapan sangat cepat, karena itu walaupun udara panas, mereka tetap memakai baju tebal untuk mencegah penguapan cairan tubuh yang terlalu cepat.

Masalah umum dan masalah bangunan:
1. Panas bangunan tidak menyenangkan
2. Penguapan sedikit karena gerakan udara lambat
3. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan dan serangga
4. Di sekitar lautan juga diperlukan perlindungan terhadap angin keras

Hal-hal penting untuk diperhatikan:
1. Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-masing bangunan, untuk menjamin sirkulasi udara yang baik
2. Orientasi bangunan adalah utara-selatan untuk mencegah pemanasan matahari terhadap fasade yang lebih lebar
3. Bangunan harus memiliki lebar yang masih memungkinkan untuk mendapatkan ventilasi silang
4. Ruang di sekitar bangunan harus diberi peneduh tetapi tidak mengganggu sirkulasi udara
5. Harus dipersiapkan penyaluran air hujan dari atap ke halaman
6. Bangunan ringan dengan daya serap panas yang rendah, contoh: dinding gedek atau bilik sebagai dinding bernafas untuk membantu penguapan.

Vegetasi merupakan sumberdaya alam bagi untuk bangunan, sebab:
1. Berpengaruh terhadap arsitektur tradisional di zaman pertanian
2. Berpengaruh pada lingkungan binaan yang terbentuk disesuaikan dengan alam

Tiga wujud arsitektur tropis:
1. Arsitektur Teknologis
2. Arsitektur Tropis Geografis
3. Arsitektur Kultural


Tidak ada komentar:

Posting Komentar