Selasa, 12 April 2011
Christian Sugiono: Ada Chemistry Di Desain Mercedes-Benz
Pengalaman masa kanak-kanak kerap kali menancap hebat di dalam benak dan terbawa hingga dewasa. Bahkan tak terbilang banyaknya orang yang menjalani kehidupan berdasarkan cita-cita dan pengalaman tadi. Bagi sebagian orang, rasa tersebut bisa ditransformasikan ke dalam bentuk hobi. Ya, sebut saja komunitas Tomoci yang gemar mengkoleksi mainan atau seorang Christian Sugiono yang gandrung terhadap Mercedes-Benz.
Bentuk-bentuk model Mercedes-Benz yang sangat eksotis dan legendaris, melekat di dalam ingatan Christian muda kala pelesir ke Mercedes-Benz Museum di Stuttgart, Jerman di 1992. “Yang paling saya suka dari semua produk Mercedes-Benz yang ada di sana adalah mobil dua pintunya. Kayaknya balap banget,” kenang pria yang hangat disapa Tian ini. Lepas dari museum yang berada tidak jauh dari markas besar Mercedes-Benz tersebut, Tian mulai mengumpulkan die-cast dan buku-bukunya. Kegemarannya terhadap Three-pointed stars kian mendalam saat pehobi computer ini berkuliah di Jerman. “Kecanggihan teknologi Mercedes-Benz yang selalu menjadi yang terdepan serta keindahan desainnya membuat saya tidak ingin berpaling,” tambahnya.
Bahasa desain yang ditransfer menjadi sebuah bentuk indah produk lansiran pabrikan bentukan Gottlieb Daimler dan Karl Benz dinilai pria yang hangat disapa Tian ini sebagai sesuatu yang tak lekang dimakan waktu, everlasting. “Desain Mercedes-Benz itu selalu memadukan antara unsur tradisional dengan gaya modern. Hasilnya adalah sesuatu yang abadi,” ujar aktor kelahiran 25 Februari 1981 ini. Christian juga mengaku memiliki chemistry dengan rancang bangun Mercedes-Benz. “Beda banget saat melihat mobil lain walaupun sama-sama buatan Jerman. Kalau melihat Mercy, sepertinya ada garis-garis tersendiri yang menjadi magnet desainnya.”
Saat dewasa, kegemarannya terhadap model sport Mercedes-Benz tidak hilang. Dan yang menjadi incarannya adalah Mercedes-Benz SLK. “Sejak pertama kali muncul di 1996, saya langsung jatuh cinta sama desain SLK yang kompak. Ditambah lagi dengan hadirnya Vario-roofnya, hardtop yang bisa melipat dan masuk ke dalam bagasi jelas paling canggih dibanding kompetitornya,” papar penyuka wangi Bvlgari ini. Filosofi yang diusung oleh Mercedes-Benz SLK diakui sangat sesuai dengan citarasa Tian soal mobil. Nomenclature SLK yang berarti Sportlich Leicht Kurz (Sporty, Light and Short) cocok dengan idaman pehobi travelling ini, yaitu mobil ber-DNA sport dan berdesain kompak.
Mercedes-Benz SLK sebenarnya bukan mobil Mercedes-Benz pertama yang dimiliki Tian. Pria yang mulai terjun ke dunia akting karena dorongan dari Erwin Arnada(Produser Film Catatan Akhir Sekolah), mengaku pertama kali membeli Mercedes-Benz E200 dengan menggunakan uang hasil jerih payahnya sendiri. Sedan berkode W211 dimaksud dirasa sebagai sebuah model yang bisa menunjukkan kedewasaan dan kemapanan. “Naik E 200 jelas sangat nyaman, apalagi kalau disupiri,” ujar aktor yang juga berbisnis multimedia ini.
Namun, jiwa muda suami aktris Titi Kamal itu terus bergejolak. Hormon testosterone yang meluap jelas membutuhkan mobil yang mumpuni untuk mengakomodir adrenalinnya.
Tak ayal, sebuah Mercedes-Benz SLK R171 dipercaya sebagai besutan hariannya. Moncong R171 yang terinspirasi dari pacuan balap jet darat alias Formula 1 menjadi magnet tambahan selain beberapa fitur canggih plus dimensi bodynya yang sangat kompak. Selesaikah impian Christian Sugiono? Belum.. “Saya berkeinginan untuk memacu mobil ini keliling Bali bersama istri. Aura roadster saat atapnya dibuka pasti enak banget buat dinikmati di Pulau Dewata,” tutup Tian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Memang tidak salah Christian Sugiono memilih Mercedes Benz sebagai salah satu merk favoritnya. Dari dulu mercedes memang terkenal sebagai merk mobil yang elegan dan klasik, benar-benar dapat menggambarkan bahwa sang pengemudinya adalah orang yang profesional. Fantastis...
BalasHapus